Kalender Jawa Maret 2025 Lengkap dengan Weton, Pasaran, dan Neptu 01/03/2025 – Posted in: Waktu

Kalender Jawa adalah salah satu sistem penanggalan tradisional yang masih digunakan oleh masyarakat Jawa hingga saat ini. Kalender ini menggabungkan sistem penanggalan berdasarkan bulan (lunar) dan matahari (solar) serta memiliki unsur pasaran dan weton yang digunakan untuk berbagai keperluan adat, seperti pernikahan, mencari hari baik, dan tradisi lainnya.

Berikut adalah informasi lengkap mengenai Kalender Jawa bulan Maret 2025, termasuk tanggalan Masehi, pasaran, weton, dan neptu untuk setiap hari di bulan tersebut.

Kalender Jawa Maret 2025

Bulan Maret 2025 dalam Kalender Jawa dimulai dari 18 Ruwah 1958 hingga 19 Pasa 1958. Berikut adalah daftar lengkap tanggal, hari, pasaran, weton, dan neptu untuk setiap hari di bulan tersebut:

Tanggal MasehiHariPasaranWetonNeptu
1 Maret 2025SabtuKliwonSabtu Kliwon17
2 Maret 2025MingguLegiMinggu Legi10
3 Maret 2025SeninPahingSenin Pahing13
4 Maret 2025SelasaPonSelasa Pon10
5 Maret 2025RabuWageRabu Wage11
31 Maret 2025SeninKliwonSenin Kliwon14

Penjelasan tentang Weton, Pasaran, dan Neptu

Weton: Kombinasi antara hari (dino) dan pasaran. Setiap hari memiliki nilai tertentu yang disebut neptu, yang kemudian dijumlahkan dengan nilai pasaran. Weton sering digunakan untuk menentukan hari baik, kecocokan pernikahan, atau ramalan.

  • Hari (Dino) dan Neptunya:
    • Senin: 4
    • Selasa: 3
    • Rabu: 7
    • Kamis: 8
    • Jumat: 6
    • Sabtu: 9
    • Minggu: 5
  • Pasaran dan Neptunya:
    • Legi: 5
    • Pahing: 9
    • Pon: 7
    • Wage: 4
    • Kliwon: 8

Contoh Perhitungan Weton: Jika hari adalah Senin dan pasaran Legi, maka neptu weton adalah 4 (Senin) + 5 (Legi) = 9.

Kegunaan Kalender Jawa

Kalender Jawa digunakan untuk berbagai keperluan adat dan budaya, antara lain:

  • Mencari Hari Baik: Untuk pernikahan, khitanan, pindah rumah, atau acara besar lainnya.
  • Ramalan: Menggunakan weton untuk melihat kecocokan pasangan, rezeki, atau watak seseorang.
  • Tradisi Keagamaan: Menentukan waktu pelaksanaan upacara adat atau keagamaan, seperti selamatan dan ruwatan.

Kalender Jawa diciptakan pada masa pemerintahan Sultan Agung dari Kesultanan Mataram pada tahun 1633 Masehi. Sistem ini menggabungkan unsur-unsur dari kalender Hindu Saka, kalender Islam Hijriyah, dan kalender Masehi. Berikut adalah beberapa elemen penting dalam Kalender Jawa:

  1. Hari dan Pasaran
    Dalam Kalender Jawa, satu minggu terdiri dari dua siklus waktu, yaitu:
    • Siklus Minggu (7 hari): Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu.
    • Siklus Pasaran (5 hari): Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon.
    Kombinasi antara dua siklus ini menghasilkan 35 kemungkinan hari, yang dikenal sebagai weton. Weton sering digunakan untuk berbagai keperluan adat, seperti menentukan hari baik, kecocokan pernikahan, dan ramalan.
  2. Neptu
    Neptu adalah nilai numerik yang diberikan pada setiap hari dan pasaran. Berikut adalah daftar nilai neptu:
    • Hari:
      • Senin: 4
      • Selasa: 3
      • Rabu: 7
      • Kamis: 8
      • Jumat: 6
      • Sabtu: 9
      • Minggu: 5
    • Pasaran:
      • Legi: 5
      • Pahing: 9
      • Pon: 7
      • Wage: 4
      • Kliwon: 8
    Contoh: Jika weton seseorang adalah Senin Legi, maka neptunya adalah 4 (Senin) + 5 (Legi) = 9.
  3. Bulan dalam Kalender Jawa
    Kalender Jawa memiliki 12 bulan, mirip dengan kalender Hijriyah, yaitu:
    • Sura, Sapar, Mulud, Bakda Mulud, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rejeb, Ruwah, Pasa, Sawal, Dulkangidah, dan Besar.
    Setiap bulan memiliki jumlah hari yang hampir sama dengan kalender Hijriyah, yaitu sekitar 29-30 hari.
  4. Konsep Tahun Kabisat
    Sama seperti kalender lainnya, Kalender Jawa juga memiliki tahun kabisat yang terjadi setiap beberapa tahun sekali, di mana jumlah hari dalam satu tahun bertambah menjadi 355 hari.

Jawaban atas Pertanyaan yang Sering Diajukan

  1. Apa itu Weton dalam Kalender Jawa?
    Weton adalah kombinasi antara hari (dino) dan pasaran dalam kalender Jawa. Kombinasi ini menghasilkan nilai neptu yang sering digunakan untuk menentukan hari baik, kecocokan pernikahan, dan tradisi lainnya.
  2. Bagaimana cara menghitung neptu weton?
    Untuk menghitung neptu weton, tambahkan nilai neptu dari hari dan pasaran.
    Contoh: Jika seseorang lahir pada Kamis Pahing, maka neptunya adalah 8 (Kamis) + 9 (Pahing) = 17.
  3. Apa kegunaan Kalender Jawa?
    Kalender Jawa digunakan untuk berbagai keperluan adat, seperti:
    • Menentukan hari baik (hari pernikahan, pindah rumah, atau acara lain).
    • Melihat kecocokan pasangan berdasarkan weton.
    • Menentukan waktu tradisi adat dan keagamaan.
    • Meramalkan karakter atau keberuntungan seseorang.
  4. Apa perbedaan Kalender Jawa dengan Kalender Masehi?
    Kalender Masehi didasarkan pada sistem matahari (solar), sedangkan Kalender Jawa menggabungkan sistem lunar (bulan) dan solar, serta menambahkan siklus pasaran yang tidak ditemukan dalam kalender lain.
  5. Apakah nilai neptu penting dalam tradisi Jawa?
    Ya, nilai neptu penting dalam tradisi Jawa karena digunakan untuk berbagai keperluan adat, seperti menentukan hari baik, mencari kecocokan pasangan, dan perhitungan lain dalam ramalan.
  6. Bagaimana cara menemukan hari baik dengan Kalender Jawa?
    Untuk menemukan hari baik, biasanya memperhatikan weton dan neptu seseorang serta mencocokkannya dengan neptu hari yang diinginkan. Pendekatan ini sering dilakukan oleh tetua adat atau orang yang memahami ilmu primbon Jawa.

Tips dan Trik Menggunakan Kalender Jawa

  1. Gunakan Kalender Jawa Online
    Jika Anda tidak memiliki akses ke kalender fisik, banyak situs web atau aplikasi yang menyediakan Kalender Jawa lengkap dengan informasi pasaran, weton, dan neptu. Cukup masukkan tanggal yang Anda inginkan untuk mendapatkan informasi.
  2. Pahami Kombinasi Weton dan Neptu
    Pelajari cara menghitung neptu dan memahami arti dari kombinasi weton. Ini akan membantu Anda dalam menentukan hari baik atau memahami karakter seseorang berdasarkan wetonnya.
  3. Konsultasikan dengan Tetua Adat
    Jika Anda membutuhkan panduan dalam menentukan hari baik atau acara penting, konsultasikan dengan tetua adat atau orang yang ahli dalam tradisi Jawa.
  4. Gunakan untuk Tradisi Adat
    Kalender Jawa sangat berguna untuk tradisi seperti pernikahan, khitanan, pindah rumah, atau upacara adat lainnya. Pastikan Anda menggunakan kalender ini untuk mematuhi tradisi yang berlaku.
  5. Cek Kesesuaian dengan Kalender Masehi
    Karena Kalender Jawa sering kali berbeda dengan Kalender Masehi, pastikan Anda mencocokkan tanggal dengan kalender Masehi untuk memastikan ketepatan waktu.
  6. Pelajari Primbon Jawa
    Jika Anda tertarik untuk mendalami penggunaan Kalender Jawa, pelajari Primbon Jawa yang berisi panduan lengkap tentang weton, neptu, dan berbagai tradisi adat.
  7. Gunakan untuk Ramalan Keberuntungan
    Anda dapat menggunakan weton dan neptu untuk meramalkan keberuntungan atau karakter seseorang. Ini sering digunakan dalam tradisi Jawa untuk memahami sifat seseorang atau potensi rezeki dan jodoh.
« Neuralgin: Kandungan, Manfaat, Efek Samping, dan Aturan Pakai Lengkap
Jumlah Hari dalam Satu Tahun dan Perhitungan Waktu Lainnya »